May 9, ’10 6:33 AM |
Sore itu seorang rekan memberitakan sebuah kabar duka. Kereta anjlok di manggarai… Hhmmm ada-ada saja ulah kereta ini, pernah sekali waktu dia anjlok tepat di depan depo dan menghalangi seluruh rangkaian yang ada di depo, praktis seluruh keberangkatan hari itu dibatalkan.
Now what..
Informasi itu hadir tepat sebelum jam pulang, sehingga memberiku kesempatan memikirkan rute pulang. Sebelumnya kusempatkan mengintip tweet dari infoka & krlmania, ternyata sudah ada update, anjloknya kereta kali ini menyebabkan tertutupnya sepur 1 – 6 manggarai, krl lumpuh. Bahkan kereta malam pun ikut terganggu.
Kuputuskan naik omprengan di uki, lokasi yang selalu kuhampiri sebelum akhirnya kutinggalkan karena kebijakan dishub menutup akses bis akap. Akses bis ditutup tapi omprengan dibiarkan bermunculan, ck ckck…
Kucegat 46 menuju uki, just like old time, rutinitas selama 2 tahun, tak terikat jadwal, tak ada anjlok, namun selalu diintai kemacetan.
Suasana uki memang menjadi agak lenggang, kolong tol yang selalu penuh oleh pedagang kini sepi.
Tiba di jalur pemberangkatan, tak nampak antrian omprengan, yang ada hanyalah calon penumpang yang bergerombol, berbaur bersama calo yang sibuk mengatur omprengan.
Uki tetap menjadi tempat transit yang menyenangkan, langsung tembus tol jagorawi untuk kemudian muncul di pintu tol bogor. Sayang kehadiran bis ac yang nyaman kini digantikan oleh omprengan, yang dengan seenaknya menakkan penumpang diatas kapasitasnya. Tak ada jaminan omprengan tersebut laik jalan.
Akhirnya kunaiki l300 tua, tanpa ac, tak ada pilihan, tak ada alternatif. Hanya menaiki yang ada, bagaimana secepatnya sampai di bogor…