Buku

Hari ini saya bertemu salah satu tokoh panutan saat awal meniti karir. Meskipun beliau telah purna tugas, namun beliau tetap berkarya, mejadi dosen, dan penulis buku. 2 buku di gambar atas adalah hasil karya beliau.

Beliau menghadiahkan buku tersebut kepada saya, lengkap dengan tanda tangan di halaman dalam. Sungguh merupakan kehormatan bagi saya menerima hadiah ini. Mendapatkan buku, disertai tanda tangan dari penulisnya, benar benar hadiah yang tak ternilai.

Pertama kali saya berjumpa beliau di tahun 2001. Saat itu saya menjadi karyawan baru di perusahaan ini. Setelah saya menemui manager HC, saya dipertemukan dengan beliau yang saat itu menjabat sebagai manager Accounting. Beliau lah yang kemudian mengenalkan saya kepada tim akuntansi dan tim perbendahaaraan.

Begitu banyak pelajaran dan keteladanan yang saya serap dari beliau. Penugasan yang paling berkesan yang saya alami di perusahaan ini, mungkin salah satunya saat menjadi anggota tim MBCfPE tak lepas dari peran beliau merekut saya menjadi anggota tim. Terimakasih banyak Bapak, semoga dibalas الله dengan kebaikan.

Advertisement

Tanpa kabar

Salah satu tugas yang saya lakukan di tim saat ini adalah mempersiapkan administrasi penggantian pejabat. Iya benar administasi saja, eksekutor. Bukan pada proses suksesi namun lebih ke penyiapan seremoni hari H.

Proses suksesi dilakukan di induk. Mulai dari penentuan talent, kategori dan urutannya sudah diproses. Kami hanya mengetahui nama jadi beberapa saat sebelum seremoni.

Dalam beberapa kali kesempatan, saya mendapatkan kenyataan bahwa pejabat lama belum mendapatkan info akan terjadi perubahan. Jadilah saya orang pertama yang menyampaikannya. Semakin lama semakin piawai memainkan peran ini, semakin dingin, dan semakin biasa aja.

Idealnya ada pejabat yang lebih tinggi menginformasikan akan adanya perubahan. Bukankah saat beliau beliau akan diangkat, pejabat yang menginformasikannya dari induk. Hal yang sama pun semestinya dilakukan saat beliau sudah tidak diberdayakan lagi. Bagaimanapun beliau beliau sudah memberikan sumbangsih bagi korporasi, dan layak mendapatkan perlakuan yang lebih elegan

Peran

Sebagai karyawan dengan masa kerja 2 digit, berbagai peran telah saya lalui. Peran yang berbeda untuk setiap jabatan yang diberikan. Peran sebagai karyawan yang menunggu waktu pulang pernah saya lalui, peran sebagai karyawan yang tidak sempat melihat matahari pun pernah dijalani.

Saya juga menyaksikan bagaimana karyawan lain berperan. Pucuk pimpinan yang silih berganti. Masa ‘jaya’ yang terus dipergilirkan antar karyawan. Terkadang seorang karyawan melesat, begitu dikenal oleh pimpinan, namun adakalanya saat pergantian pimpinan dia ikut hilang. Ada yang terus menghilang namun ada pula yang bouncing, kembali berkibar setelah sempat menghilang.

Sebenarnya yang paling penting bukanlah peran apa yang dimainkan seorang karyawan. Melainkan bagaimana kesungguhan karyawan menjalani peran yang dipercayakan kepadanya. Berupaya memberikan yang terbaik, meminimalkan tingkat kesalahan, dan terus belajar supaya tetap relevan

Teliti

Awal tahun dimulai dengan tugas melengkapi dokumen permohonan tindakan ke dekom dan pemegang saham. Tugas yang sepertinya sederhana namun tricky. Seluruh dokumen ditata sesuai urutan, dipastikan tidak terlewat dan runtut. Seluruh hal yang diminta dipastikan tersurat, tidak hanya tersirat. Tanpa typo, tanpa penggunaan kata ganti pihak ketiga yang dapat menimbulkan perbedaan pemahaman.

Proses tek tok dengan nara sumber dan pemeriksa yang intens. Secepatnya dan sebenar benarnya. Tidak ada ruang buat kesalahan. Pengembalian dokumen hanyalah menambah rasa malu. Kompetensi yang paling dibutuhkan dalam proses ini adalah ketelitian. Iya teliti dan cermat.

Wawancara

Ruang rapat top management, sekitar pukul 19.30. Jajaran top management tampak hadir, komplit. Duduk di hadapan mereka 1 orang.
Keempat pimpinan tertinggi hadir di ruang rapat pada malam hari bukanlah pemandangan biasa. Pertemuan ini pastilah pertemuan yang penting. Setidaknya urusan yang harus segera dilaksanakan dan tidak bisa ditunda lagi. Continue reading