Mudik tahun ini mengkin bakalan jadi salah satu yang akan selalu dikenang. Kami berangkat dari Cilegon pukul 05.30 hari Minggu dan tiba di Malang pukul 01.15 hari Selasa. Sungguh perjalanan nan panjang.
Kemacetan parah terjadi sejak memasuki tol Kanci Pejagan. Kami bahkan sempat dialihkan ke pintu tol Kanci. Antrian panjang terjadi di pintu tol tersebut. Namun kami memutuskan untuk kembali masuk gerbang tol Kanci sesaat setelah dikeluarkan.
Kembali masuk ke tol Kanci Pejagan, situasi lumayan lenggang. Namun ini tak bertahan lama. Kendaraan merayap menjelang Pejagan. Tampak sebagian pemudik memutuskan untuk keluar di gerbang tol Pejagan.
Kami tetap berada di jalur tol. Maghrib menjelang, dan kami masih terjebak di tol. Akhirnya kami mampir ke rest area setelah lolos dari kemacetan Pejagan.
Suasana rest area tampak lenggang. Ternyata sebagian pedagang yang menjual makanan belum dapat menjajakan dagangan karena suplai yang belum sampai, terhambat kemacetan parah. Area toilet dan tempat wudhu kehabisan air. Sampah berserakan dimana mana.
Kembali melanjutkan perjalanan, kami memilih keluar di pintu tol Brebes barat. Antrian kendaraan tampak tak bergerak di lajur tol menuju Brebes timur. Informasi di Twitter menyebutkan kemacetan berjam jam di akses Brebes timur.
Kondisi di kota Brebes tak jauh berbeda. Merayap pelan. Antrian kendaraan tampak mengular disetiap pom bensin yang kami lalui, berbaris hingga 2 jalur sepanjang 1 km.
Hingga akhirnya pukul 01.34 kami berhasil melewati Brebes. Melihat gapura perbatasan Tegal dari kejauhan dan melintasinya. Alhamdulillah
Perjalanan selanjutnya relatif normal untuk ukuran mudik. Kami berisitirahat sejenak di Pekalongan untuk tidur dan mebersihan diri mulai pukul 9 hingga 12. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Malang.
Jalur utara sengaja kami pilih untuk menghindari jalur tengah. Pilihan yang cukup sukses karena mulai Demak hingga Gresik relatif sepi. Masuk tol Gresik dan keluar di Pandaan, akhirnya sampai juga kami di Malang.
Sungguh perjalanan nan panjang.
bayusubayu 