Hari ini adalah perjalanan terakhir saya dengan commuter line (comlin), kereta yang kehadirannya diratapi penumpang pakuan ekspress. Comlin yang telah menghapus pakuan dari daftar perjalanan.
Berdiri sepanjang perjalanan (terkadang dengan gaya burung bangau *satu kaki tidak menapak lantai akibat sesaknya kereta), peluh bercucuran laksana di sauna, dan himpitan saat turun menjadi santapan sehari-hari.
2 bulan sudah comlin menempa kaum komuter, sejak kemunculannya sudah banyak keluhan, teriakan atau bahkan ratapan terhadap kondisinya. Namun lama kelamaan segala keberatan itu hanya terdengar sayup saja. Mungkin para komuter sudah pasrah, jenuh, atau imun terhadap tekanan perjalanan comlin.
Kaum komuter hanya bisa menghibur diri sambil berharap kereta lekas sampai. Tulisan ini pun dibuat saat bergelantungan di comlin..